Sudah 2 tahun dan waktunya Aka untuk disapih. Awalnya ada ketakutan, bisa tidak ya untuk menyapihnya. Beberapa kali mencoba untuk mengalihkan atau sekedar menunda ketika dia minta menyusu tapi yang terjadi justru Aka menangis kencang, membuat saya tidak tega bahkan terkadang menjadi emosi. Berlahan ketika hati saya sudah siap, saya mantapkan niat untuk menyapihnya. Ternyata tidak seperti yang saya takutkan. Aka sudah lulus S3 dan sudah disapih.
1. Pertama mantapkan hati kita terlebih dahulu untuk menyapih sambil memberikan sugesti pada anak "kakak/dede besok sudah 2 tahun, waktunya minum susu dengan gelas ya." Lakukan dengan terus menerus selama beberapa hari.
2. Setelah mantap, pilihlah waktu menyapih. Pagi, siang, sore atau malam.
Waktu itu saya memilih malam. Dihari pertama, Aka menangis kencang. Apa yang saya tawarkan, dia tolak. Digendong tidur, ditaruh menangis.
Saya harus berbohong "nenennya sakit, dede tidurnya dipukpuk aja ya." Dia tidak percaya, kemudian saya tunjukan nenennya yang sudah saya olesi dengan kunyit. Entah karena takut atau kasihan pada saya, akhirnya dia mau tidur dipukpuk. Tips bohong ini boleh dipakai boleh tidak. Ternyata Aka tipe yang mudah, kebohongan ini hanya berlangsung semalam saja, diwaktu hari pertama menyapih.
3. Siapkan cemilan kesukaan anak.
Dihari kedua dan ketiga, pada waktu tengah malam Aka terbangun. Saya tawarkan cemilan padanya. Setelah makan dan minum, Aka kembali mau tidur dengan dipukpuk.
4. Alihkan ketika dia kembali minta menyusu.
Saat tiba-tiba Aka teringat untuk menyusu, saya akan mengalihkan untuk membuat teh atau minum susu kotak. Kebetulan Aka belum terbiasa minum susu dengan gelas, karena memang selama 2 tahun dia hanya minum ASI tanpa tambahan formula dan baru saya kenalkan susu kotak 2 bulan sebelum dia tepat berusia 2 tahun.
Nah, itu tips dari saya ketika menyapih. Ingat, lakukan ketika bunda dan anak benar-benar sudah siap karena menyapihpun berpengaruh pada psikologi. Jangan sisakan rasa trauma pada buah hati.
0 komentar:
Posting Komentar