Di suatu pagi yang cerah, berkumpulah beberapa saudara di rumah mewahku alias mepet sawah.
Tak terkecuali duo paling energik, Dana dan Arun. Usia Dana memasuki
tahun ke 4, sementara Arun telah 2 tahun lebih 6 bulan. Kami
menyebutnya, double brantak dot com. Ada mereka, siap-siap rumah bagai
kapal pecah. Berlarian keluar masuk adalah hobi mereka. Penuh kejutan,
jahil dan usil.
Matahari
makin meninggi, cacing-cacing di perut sudah berdemo meminta jatah.
Kebetulan Mama telah siap dengan masakannya di ruang makan. Seluruhnya
bersantap siang, kecuali duo lincah yang masih enggan beranjak dari
permainannya.
Merasa terpanggil, setelah memasukan suapan terakhir. Aku menghampiri mereka.
"Teteh makan dulu ya!" seruku sambil menyerahkan sepiring nasi lengkap.
"Iya... " jawabnya dengan bibir sedikit monyong. Diterimanya piring tersebut.
Si kecil masih asyik dengan game di komputer. Aku menghampirinya dengan sepiring nasi juga.
"Dede makan ya. Sama lele, enak loch" bujukku sambil menyodorkan suapan.
"Enggak mau. Sama Mama aja."
Gubrakkk, ini siapa yang salah? Hanya bisa nyengir kuda, mati gaya. Mau
jelasin kayaknya percuma. Terdengarlah gelak tawa dari seantero rumah.
Sama Mama
Lokasi:
Jakarta
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar