Kalau ada yang sudah baca postingan kuliner Solo yang dulu, pasti dah tau kalau ‘Salad Solo’ adalah bagian dari nikmatnya kuliner Solo. Nahh...ini ku share resepnya jika ingin mencoba membikin dan merasakan yang namanya Salad Solo. Sedikit agak ribet sich dalam membuatnya tapi semoga berhasilll ajjj dech....
Untuk sayur:
• Wortel direbus
• Buncis direbus
• Kentang direbus.digoreng
• Daun salad
• Ketimun
• Telur bacem
Untuk mayones jawa:
Bahan:
• 1 buah telur
• 50 gram margarin
• Cuka
• Gula secukupnya
Cara membuatnya:
Cairkan margarin kemudian tambahkan telur dan cuka, aduk telur biar tidak gosong dan saran saya bikinlah diatas air mendidih(seperti melelehkan coklat). Terakhir tambahkan gula.
Untuk Saus:
• 100 gram bawang merah (haluskan/potong dadu)
• 50 gram margarine
• 1 biji pala (haluskan)
• 100 gram tomat (haluskan/blender)
• 5 sdm kecap manis
• 2sdm gula merah
• Kaldu (kaldu block+kaldu dari daging ayam/sapi)
Cara membuat:
1. Panaskan margarin
2. Masukan bawang merah dan tumis hingga harum
3. Masukan pala,tomat dan masak hingga mendidih
4. Kemudian tambahkan kaldu,kecap manis dan gula
5. Masak hingga mendidih
Cara menyajikan:
Salad Solo
Risol Isi Ayam Mayones & Saus
Pengalaman memang guru yang terbaik, dan memberikan kenangan yang wow...awesome dech pokoknya. Sebenarnya resep ini gak begitu beda dengan resep bikin risol/risoles lainnya, namun dibalik risol ini ada sebuah pengalaman yang begitu berkesan ketika aku menjalani tugas matkul wirausaha. Bersama ‘team one’ kami memilih untuk praktek wirausaha bukan riset ketempat usaha. Segala rasa ada disini, dari sebel karena gagal dalam percobaan awal membuatnya, sampai tak tau harus bagaimana bersikap atau lebih tepatnya terserang rasa malu ketika berdagang risol.
Kalau diceritain lebih detail kayaknya akan memakan banyak tempat, cerita tadi hanya sekedar sekilas info saja. Mari kita langsung ke resep bikin risol/risoles.
Untuk kulitnya:
• 250 gram tepung terigu
• 75 gram susu bubuk
• 3 sendok makan mentega dicairkan
• 2 butir telur dikocok
• 750 ml air
• Penyedap
Untuk isinya:
• Daging ayam, rebus dan suwir-suwir kecil
• Mayones
• Saus tomat/sambal
Pelengkap:
• Putih telur
• Tepung roti
Cara membuat:
1. Campur tepung terigu, susu bubuk, penyedap dan telur. Kocok dan aduk-aduk sambil tuangi air sedikit demi sedikit hingga tercampur rata dan menjadi adonan yang lembut.
2. Tambahkan margarin cair, aduk rata.
3. Diamkan adonan selama 15 menit
4. Panaskan wajan dadar anti lengket. Olesi dengan sedikit minyak
5. Tuang adonan dengan menggunakan sendok sayur tipis-tipis.
6. Tunggu sampai matang, kemudian angkat.
7. Ulangi terus sampai semua adonan habis.
8. Setelah selesai membuat kulit risol, selanjutnya kita isi secara bersusun mulai dari daging ayam,mayones dan saus. Kemudian lipat kulit berbentuk segitiga atau persegi panjang. Isi semua kulit risol.
9. Sebelum digoreng, gulingkan ke dalam putih telur lalu gulingkan lagi ke tepung roti. Goreng sampai kecoklatan.
10. Risol siap di santappp!
Silakan mencoba....!!!
Kerudungku .....
Aku mengira ini sudah lama, tapi ternyata ketika menilik ke catatan baru lima tahun aku mengenakan jilbab. Masih terekam jelas diingatanku bagaimana aku mendapatkan penolakan dari keluarga dan cibiran buruk lingkungan diawal aku memutuskan untuk memakai jilbab. Wajar bagi keluargaku untuk menolak keputusan putri kecil satu-satunya, ketakutan akan perubahan yang signifikan terhadap keluarga adalah salah satu alasan mereka. Bagaimana mereka melihat perubahan orang-orang disekeliling terhadap keluarga ketika telah memutuskan memakai jilbab, atau lebih tepatnya sikap fanatik yang berlebihan. Terlebih lagi keluarga besarku bukan mayoritas muslim namun disitulah tercipta toleransi di keluarga besarku. Dengan keyakinan yang kuat dari diriku akhirnya mereka mengizinkanku memakai jilbab, meski aku tahu dalam hati mereka masih merasa berat menerimanya.
“ahh...pakai jilbab belum tentu kelakuannya baik” cibiran yang banyak dilontarkan masyarakat untuk kaum wanita yang berjilbab dan itu juga dilontarkan padaku ketika masa awal-awal aku memakai jilbab. Waktu itu aku bilang pada diriku sendiri “aku akan buktikan memakai jilbab akan membuatku aman dari pandangan buruk mata-mata yang tak halal dan membuatku sempurna dimataNya,amin”.
Seiring berjalannya waktu, keluarga besarku begitu terbuka dengan mereka yang memakai jilbab. Terlebih lagi ketika saudara-saudaraku yang lainpun memutuskan untuk memakai jilbab seperti diriku. Dan jilbab ini telah begitu nyaman menemani langkah-langkahku untuk terus memperbaiki diri, karena tak dipungkiri meski aku telah memutuskan memakai jilbab, namun belum tentu juga aku lebih baik dari mereka yang tidak memakai jilbab. Terus berusaha menjadi yang terbaik dalam mendapatkan ridhoNya adalah yang lebih penting. Karena pakaian muslim yang sesungguhnya adalah aklaqul karimah dan pakaian dari seorang mukmin adalah takwa. Maka teruslah berlomba-lomba dalam kebaikan, agar kau bisa mendapatkan pakaian muslim dan pakaian mukmin itu. Dan jilbab ini terasa telah melekat dengan nyamannya pada diriku, maka ku goreskan sedikit tinta untuknya....
Mereka, terus saja bertanya
Kenapa???
Maka,
Ku katakan dengan lantangnya
Aku masih bisa untuk memilih
Dan inilah,
Yang terbaik yang aku pilih
Demi rasa aman yang ingin kuraih
Kerudungku,
Tanda bahwa aku perduli terhadap diriku
Agar aku bisa dihormati
Sebagai muslimah masa kini .....
Amin
Yang Terlewatkan disuatu Moment
Nonton film adalah salah satu hobi aku, bahkan ketika aku lagi ingin nonton aku bisa seharian berada di bioskop. Keluar studio satu, masuk studio dua kemudian bisa lanjut masuk ke studio tiga. Dan kali ini, aku mendapat kesempatan nonton gratis Negeri 5 Menara dari Kompas TV. Punya kesempatan bergaya jadi orang kaya sebentarlah meski gak punya duit, hahaha....Kenapa begitu? Karena nonton gratisnya di daerah senayan, sering sich lewat daerah situ namun belum punya kesempatan keluar masuk gedung-gedung tinggi di sekitaran komplek senayan. Dan hari ini aku punya kesempatan masuk ke PlazaFx dan naik ke lantai 7.
Awalnya, aku gak begitu berharap mendapatkan hadiah ini. Karena sebelumnya aku pernah ikut quis nulis essai di salah satu tabloid, dan berharap sekali mendapatkan hadiah itu namun ternyata harapan itu pupus, aku tidak mendapatkannya. Maka ketika aku mendapat konfirmasi dari Kompas TV, tak bisa terlukiskan kebahagiannya. Apalagi ketika paket voucher itu sampai di kontrakan, senyum lebar terus menghiasi hari dimana aku menerima paket itu.
Sebelumnya aku memang sudah menyelesaikan membaca dua dari trilogi buku karangan A.Fuadi ini. Dan memang buku ini benar-benar memberikan spirit yang luar biasa, apalagi terhadap usaha dalam meraih mimpi. Salut sama pengarangnya dech! Dan ternyata filmnya gak kalah seruuu dengan bukunya, karena dari pengalaman beberapa kali nonton film dari sebuah buku, filmnya terlalu melenceng dari isi buku, jadinya hanya menghancurkan imajinasi kita yang telah terbangun ketika membaca buku itu.
Sebuah kejutan yang lebih membahagiakan lagi, ternyata bang Fuadi dan beberapa pemain Negeri 5 Menara hadir pada hari ini. (tau gitu aku ambil tempat duduk di barisan agak bawah....biar bisa yang pertama dekat dengan mereka). Asyiknya lagi, kita para pemenang tiket nonton itu diberi kesempatan untuk berfoto bersama dengan para pemainnya. Namun ketika keluar dari studio, yang pertama kulakukan adalah mencari bang Fuadi untuk minta ttd-nya. Namun teramat sayang, setelah muter-muter di bioskop tapi gak menemukan bang Fuadinya. Ya...sudahlah, mungkin bang Fuadinya dah pergi. Passs buka tas, ternyata buku yang ku bawa yang niatnya ingin ku mintai ttd-nya bang Fuadi adalah buku ke duanya, yaitu Ranah 3 Warna. Kalau tadi bener-bener jadi minta ttd apa kata bang Fuadi ya??? *sambil tepok jidat* Lebih parahnya, kamera digitalku ketinggalan! *sambil tepok jidat kedua kalinya* Aku bakalan melewatkan moment bahagia ini untuk diabadikan, karena kamera C-pinkyku kurang begitu bagus didalam ruangan yang pencahayaannya kurang. Namun apa boleh buat, meski buram tetap harus diabadikan sebagai bukti otentik *sudah kayak sejarah ajjj*
Ini foto yang buram itu... dari kanan adalah pemeran Atang, Alif Fikri, aku, dan yang paling ujung adalah Randai. Namun demikian terima kasih Kompas TV untuk hadiahnya.