Oke...kali ini aku ingin bercerita tentang namaku, Dian Wulansari. Dian
artinya adalah penerangan, Wulan bermakna bulan dan Sari diambil dari Suro
–bulan dalam kalender Jawa- atau Muharram –bulan dalam kalender Hijriah-.
Kebanyakan orang Jawa masih menganggap bulan Suro itu keramat alias kelam,
karena aku terlahir di bulan Suro maka aku diberi nama Dian Wulansari, Penerang
Bulan Suro/Muharram. Mungkin maksud kedua orangtuaku agar aku bisa menjadi
penerang bukan hanya pada bulan itu tapi juga penerang bagi agama, bangsa dan
keluarga. Aamiin
Jika kebanyakan orang berpendapat anak yang lahir dibulan Suro,
memiliki kesialan harus diruwat dan tetek bengeknya, aku masa bodoh aja. Aku
bahagia, Allah tetapkan aku lahir di bulan Suro/Muharram karena Muharram adalah
Syahrullah –Bulannya Allah-.
Bulan Muharram adalah bulan pertama dalan penanggalan Hijriah. Bulan ini juga masuk kedalam 4 bulan haram, yakni Dzulqodah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab. --Sesungguhnya zaman itu berputar sebagaimana bentuknya semula di waktu Allah menciptakan langit dan bumi. Setahun itu ada dua belas bulan diantaranya terdapat empat bulan yang dihormati: 3 bulan berturut-turut; Dzulqa'dah, Dzulhijjah dan Muharram serta satu bulan yang terpisah yaitu Rajab Mudhar, yang terdapat diantara bulan Jumada Akhiroh dan Sya'ban-- (HR Bukhori dan Muslim)
Kenapa bulan-bulan tersebut disebut bulan haram? Al Qodhi Abu Ya’la
rahimahulla mengatakan “Dinamakan bulan haram karena dua makna. Pertama, pada
bulan tersebut diharamkan berbagai pembunuhan. Orang-orang Jahiliyyah pun
menyakini demikian. Kedua, pada bulan tersebut larangan untuk melakukan
perbuatan haram lebih ditekankan daripada bulan yang lainnya karena mulianya
bulan tersebut. Demikian pula pada saat itu sangatlah baik untuk melakukan
amalan ketaatan”.
Lebih membahagiakan lagi, dalam Bulan Muharram terdapat
puasa Assyura. “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan
Allah (yaitu) Muharram. Sedangkan shalat yang paling utama setelah shalat
fardhu adalah shalat malam” (HR Muslim)
“Barangsiapa yang berpuasa Arafah, diampuni
baginya (dosa) setahun yang lalu dan setahun berikutnya. Dan barangsiapa yang
berpuasa Asyuro diampuni baginya (dosa) 1 tahun” (HR Thabrani)
Allah pun berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
melanggar syi’ar-syiar allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram
...” (QS Al Maidah[95]:2)
Itu segelumit cerita tentang
namaku. Bagiku ungkapan “Apalah arti sebuah nama?” sedikit kurang tepat ya. Aku
yakin, setiap orangtua yang memberikan nama untuk putra-putrinya itu pasti
bermaksud baik, ada doa dalam setiap penggalan katanya, ada amanah yang teriring, ada harapan
yang menemani. Jadi, apa arti nama kalian?
NB: Terima kasih ibu dan bapak
untuk nama indahnya, lots of love to you.