Sudah hampir 7 tahun saya merantau, hidup jauh dari keluarga. Pada awal merantau, rutinitas harian saya tidak jauh dari pekerjaan dan rumah kontrakan. Namun seiring waktu, kehidupan sosial saya meluas dari hanya berteman dengan orang-orang satu kampung kini saya mulai berteman dengan orang-orang dari berbagai daerah yang juga sama-sama merantau. Mungkin bener kata Iman Syafi’i “...merantaulah,kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan...”, tentu saja dengan tidak melupakan kerabat dan kawan kita dimasa yang lalu. Tidak beda dengan saya, sahabat yang begitu banyak saya dapatkan di tanah rantau ini. Bukan lagi sekedar sahabat, mereka adalah keluarga baru saya. Dari merekalah saya mendapatkan segala ilmu yang tidak kita dapatkan di bangku sekolah, ilmu tentang kehidupan.
Satu hal yang tidak bisa saya jelaskan dengan logika, sebuah cinta dan sayang yang lahir dari keluarga yang tidak punya hubungan darah dengan kita mengalir dengan tulusnya.
Salah satunya, anak perempuan berusia 4 tahun bernama “Indana Halwa Ignani”.
*keluarga bukan hanya terbatas dalam hubungan darah, tapi ketika kau sayang mereka dan mereka sayang padamu itupun adalah keluarga.*
Postingan ini saya dedikasikan untuk keluarga Bapak Feri Safari dan keluargaku di MHF.
0 komentar:
Posting Komentar