Sepanjang bulan pertama
tahun 2014, Indonesiaku berduka atas musibah.
1.
Gunung Sinabung di Kabupaten Karo,
Sumatera Utara
Jumlah
pengungsi akibat letusan Gunung Sinabung yang sudah berlangsung berbulan-bulan terus bertambah. Per Selasa, 14 Januari 2014
jumlah pengungsi tercatat 26.088 orang dari 8.103 kepala keluarga.
2.
Banjir Manado
Pemerintah
Kota Manado juga mencatat ada 3.609 rumah yang rusak berat, 1.966 rumah yang
rusak dengan skala sedang, serta 4.789 rumah rusak ringan. Bencana ini telah
menewaskan sedikitnya 19 orang serta menimbulkan kerugian yang ditaksir sebesar
Rp 1,8 triliun, per 15 Januari 2014.
3.
Banjir Jabodetabek
18
Januari 2014, sejak dini hari banjir menyapa
Jabodetabek. Aktifitas warga nyaris lumuh, pasokan listrikpun dipadamkan
di titik-titik yang rawan. 30 cm hingga 1,5 meter ketinggian air memaksa
beberapa warga mengungsi hingga hari ini.
4.
Gempa Kebumen
Kemarin, 25 Januari 2014 terjadi Gempa 6,5 SR,
lokasi 104Km Barat Daya Kebumen. Getarannya dirasa hampir seluruh wilayah Jawa.
Rentetan musibah ini
memaksa kita khususnya aku untuk sejenak merenung. Ada apakah ini? Apa maksud
Tuhan memberikan cobaan yang bertubi-tubi untuk kita. Ini seperti teguran untuk
kita. Mungkin, bagiNya kita terlalu sombong, merasa mampu hingga lalai untuk
berdoa. Mentadaburi kitabNya, Allah berfirman “Berdoalah kepadaKu, niscaya akan
kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari
menyembahKu akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina dina” (QS Al Mu’min[40]:60).
Enggan berdoa sama dengan sombong.
“Masuklah kamu ke pintu-pintu neraka Jahannam, sedang kamu kekal di
dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong” (QS
Al Mu’min[40]:76).
Robbana atina fiddunya
hasanah wa fil akhiroti hasanah wa qina adza bannar - “Wahai Tuhan kami! Anugrahkanlah kepada kami
kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta peliharalah kami dari api neraka.”
(QS. Al-Baqarah[2]: 201)